Peristiwa
Irigasi Mati : 10 Desa Rawan Pangan di Masa Pandemi
TANGERANG, KABARRILIS.COM || Seperti yang di sampaikan Kepala Desa Kemuning Kecamatan Kresek Kabupaten tanggerang. Bahawa Aliran air dari Irigasi Merupakan suatu hal yang sangat penting bagi keberadaan pertanian, 12 tahun yang lalu desa kami yang di lintasi Irigasi yang sumbernya dari bendungan pamerayan tidak pernah Kekurangan air, daerah kami walaupun berada di hilir Irigasi. Air selalu penuh dengan air, yang selain untuk mengairi sawah dan juga sebagai sumber air Minum, karena dari irigasi Merembes ke Sumur- sumur warga, tapi setelah 12 tahun. Kami jalani Irigasi kami Terus Mengering, ada wujud fisiknya kami Rawat, Tetapi Airnya tidak pernah Sampai Di Desa kami,
"Dampak dari tidak adanya irigasi ini Sebagian Petani menjual sawahnya dan sawah produktif itu tanahnya digali dijadikan tanah urugan sehingga Ekosistem Rusak, banyak sekali Danau Bekas galian dan tanahnya tidak jadi tanah Produktif, bahkan beberapa kali timbul korban karena banyak anak yang main kegalian Tenggelam. Petani Jadi Tidak semangat untuk mengelola sawahnya, karena ada resiko yang jelas ketika Kekurangan air," Uacapnya Kepala desa
Lanjut Kepala Desa mengatakan. Pertanian kami yang Dulunya Bisa 3 kali panen, karena air tidak ada hanya bisa sessekali panen, Jika beruntung bisa panen setahun sekali pada saat ada hujan, terkadang pada saat awalnya ada hujan dipertengahan hujan tidak datang, akhirnya sawah kekeringan dan gagal panen,
"Adapun Faktor- Faktor Air Tidak Mengalir seperti, Pintu air Rusak, Pintu air Ceplak, Pintu Air Luwung Gede, Pintu Air Gembong, Pintu air Cariu, Pintu Air Palis, Pintu air Bedeng, Pintu air Kemuning, Pintu air Tengger, Pintu air Rancailat, Petugas Pengatur Air Tidak Jelas Sehingga Semua Warga Saling Ngatur" terangnya.
Masih Kata kepala Desa. Penyempitan Aliran Irigasi {1} Pendangkalan Karena tidak pernah di Keruk, (Lokasi Gembong sd Kali malang sejauh 13 KM ), 2. Jalan Inpeksi yang digunakan untuk bangunan Liar menyulitkan pengerukan menggunakan alat berat (Lokasi Kp Palis Tegal S/d Pasar Cayur Rancailat sejauh 4 KM),
Volume air yang rendah, air yang sampai ke hilir sungai tidak pernah, diatas ukuran yang seharusnya selalu dibawah. Untuk Desa Terdampak, Kec Kresek, Desa Kemuning, Desa Rancailat, Desa Renged, Desa Talok, Desa Jengkol. Kec Kronjo, Desa Blukbuk, Desa Bakung. Kec. Gunung Kaler, Desa Tamiang. Kec Mekar Baru, Desa Gandaria" Katanya
Untuk Harapan Penanggulangan (1). Pengerukan Irigasi Sejauh 16 KM ( Gembong S/D Pasar Cayur )
2. Penertiban Bangunan Liar Sepanjang Jalur
Inpeksi. (Palis Tegal, Penameng, Kalimalang,
Bedeng, Cayur ) 3. Perbaikan Pintu-Pintu Air Yang Rusak sekitar 10 sd 20 titik 4. Penertiban Sodetan Liar. " Tutupnya
Reed
Via
Peristiwa
Post a Comment