Simpatik Kemanusiaan Ojol "Komunitas Rabber," Dalam Membantu Korban Bencana Di Lumajang ...

JAKARTA, KABARRILIS.COM | | Sokongan untuk membantu korban bencana Gunung Semeru, di Lumajang, Jawa Timur, terus mengalir. Bantuan sosial kepada masyarakat korban erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu 4 Desember lalu, mengisahkan rasa simpatik bagi komunitas ojek online Rawa Buaya Bersatu (Rabber) dari Jakarta Barat.

Meski pemerintah pusat maupun daerah sudah mengirimkan bantuan, namun masih dirasa sangat diperlukan kepedulian dan bantuan bagi sekitar ribuan korban pengungsi yang saat ini masih dalam keterbatasan baik memenuhi kebutuhan sandang dan pangan ditenda-tenda pengungsian.

Kendati demikian saat awak media, Kabarrilis.Com menyambangi Andri´GBR, selaku TRC Rabber mengungkapkan atas bencana ini, "Kami tergerak untuk membantu saudara kita yang sedang mengalami musibah, akibat dampak dari erupsi Gunung Semeru," dan rencana dalam penggalangan donasi ini melibatkan rekan-rekan komunitas dari lintas Rabber, ujarnya Andri.

Donasi ini menjadi aksi nyata bentuk kemanusiaan dari komunitas lintas Rabber untuk peduli sesama, dalam melakukan penggalangan dana di titik-titik lampu merah sekitar perempatan Puri Kembangan, Jalan Ring Road Lingkar Luar Barat Raya, Jakarta Barat, selama tiga hari kedepan. Dimulai pada Senin (13/12-2021) sore.

"Adapun hasil dihari pertama, penggalangan donasi ojol peduli bencana Lumajang sejumlah Rp 1.998.700," yang terkumpul sementara ini.

Dalam hal ini Murdiansyah´GBR, sebagai pelaksana aksi penggalangan menuturkan, "Ketika tidak tahu kemana harus meminta bantuan dalam kesulitan saudara kita. yang harus kita hadapi, jangan menyerah karena kita tidak sendirian pada saat-saat seperti itu. Allah SWT menyertaimu, berpalinglah kepada-Nya dan Dia akan senang hati membantumu," ucapnya.

Sementara menurut John (Haliman´GBR) Humas Rabber, "Nantinya hasil pengumpulan dana harus pun dilaporkan, hasilnya berapa, disalurkan langsung kepada korban, dan disertai bukti-bukti dengan penunjang lainnya. Agar segala sesuatunya bisa terpantau dengan jelas," tegasnya, hal ini perlu menjadi acuan dan dipatuhi, untuk mengantisipasi orang-orang yang memanfaatkan momen dari bencana ini untuk kepentingan pribadi, tukasnya John.