Peristiwa
Kendalikan Wabah DBD Dengan Intensifkan Warga RW01 Kelurahan Kartini, Menggelar Aksi Fogging di Musim Penghujan ...
JAKARTA, KABARRILIS.COM | | Meskipun di tengah situasi pandemi, Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Menggelar aksi fogging (pengasapan) di lingkungan RW 01, pada Selasa, pukul 09.00 WIB dilakukan demi menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Fogging atau pengasapan merupakan alternatif terakhir yang dilakukan dalam upaya menangani penyakit Demam Berdarah Denue (DBD) dengan cara rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk selama 30 menit setiap minggunya.
"Tujuan fogging ini, memutuskan mata rantai penyebaran nyamuk atau jentik DBD, dan memusnahkan nyamuk dewasa agar tidak bertelur dan berkembang biak," ujar Likan sebagai LMK Kartini RW 01.
Dirinya kembali menegaskan, fogging merupakan pilihan terakhir dalam mengatasi wabah DBD. Dan yang paling terpenting melakukan upaya pencegahan dengan melibatkan peran serta masyarakat dan kader jumantik yang ada di setiap lingkungan RT/RW 01 Kelurahan Kartini, jelasnya (18/01-2022).
Hal senada pun, diungkapkan Ardi sebagai Ketua RT 01/01, Kelurahan Kartini, Sawah Besar, Jakarta Pusat, "Dengan menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara terus menerus dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, Imunitas yang tinggi bisa mencegah DBD masuk kedalam tubuh dengan ditunjang lingkungan yang sehat dan bersih," ungkapnya Ardi (Bodon).
Jika terdapat kasus DBD dilingkungan, himbauan kepada masyarakat harap melapor ke Puskesmas, "Kalau ada laporan kita tindak lanjuti tergantung kasus. Kalau butuh fogging, kita lakukan tergantung hasil identifikasi dilapangan," sambungnya Ardi.
Namun, cuaca saat ini membuat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti sebagai vektor penyakit Demam Berdarah Denue (DBD) meningkat. Untuk mencegah adanya peningkatan tersebut, warga dari RW 01 khususnya dilingkungan RT 01 sampai dengan RT 013 menerapkan 3M plus yakni menguras bak penampungan air, mengubur barang-barang bekas, dan mendaur ulang bahan-bahan yang bisa dipakai lagi, tegasnya Ardi.
J.HARBONO
Via
Peristiwa
Post a Comment