PENDIDIKAN
12 Tahun SMP Amanah Bangsa Tidak Tersentuh Bantuan dari Pemerintah
BOGOR, KABARRILIS.COM | | Yayasan Al Amanah Sekolah menengah pertama (SMP) swasta Amanah Bangsa, yang terletak di Kampung Cilame Rt 01 Rw 03 Desa Sukamaju Kecamatan Cigudeg Kabupaten Bogor.
Bangunan sekolah tersebut sudah berdiri sejak tahun 2010 belum tersentuh bantuan kelas dari pemerintah sampai saat ini. Pembangunan ruang sekolah hanya mengharapkan dari yayasan dan swadaya wali murid sekolah tersebut. Ruang kelas yang serba kekurangan proses belajar mengajar harus bergantian ruang kelas pagi dan siang. Terdiri dari 14 tenaga pengajar dan 165 murid.
Kepala sekolah Nur Siti Anggara mengatakan "kami sudah berbagai cara mengajukan proposal ketika ada kesempatan untuk pembangunan kepada pemerintah baik melalui reguler pendidikan maupun dari jalan aspirasi dewan atau parpol sudah, namun belum ada yang berhasil kami dapatkan, mungkin belum ada rezekinya.
"kami selalu berharap bantuan bangunan dua kelas baru, perpustakaan, lab komputer dan kamar kecil (wc) dari pemerintah. Karena kami pun sama bertujuan utuk mencerdaskan anak bangsa seperti sekolah negeri lainnya. Kami ingin proses belajar mengajar jadi nyaman aman dan tentram. Agar proses belajar mengajar bisa masuk pagi semua" Ucap Kepala Sekolah saat diwawancarai awak media pada tanggal 09 Agustus 2022.
Sementara itu, Bagian sapras Muhammad Unang Rifai menyampaikan"kepada pemerintah, bantuannya sangat kami harapkan, walaupun sekolah kami ada di pedalaman desa, kami harap bantuan bangunan buat sekolah Amanah Bangsa mohon di perhatikan, meskipun kami sekolah swasta janganlah di bedakan dengan sekolah negeri lainnya,
"tolong di setarakan, terutama bantuan bantuan untuk pembangunan sekolah. Karena sekolah kami juga, sama bertujuan untuk mencerdaskan anak bangsa serta memajukan negara dari pendidikan" tegasnya. Muhammad Unang
Selain itu, sambung Muhammad Unang" Memang tujuan mendirikan sekolah disini, khususnya desa sukamaju agar anak anak bisa mengenyam pendidikan minimal setingkat SMP. Karena rata rata disini, sudah selesai sekolah dasar (SD) mereka putus sekolah,
"jadi kami tidak mau anak anak masyarakat disini sekolah sampai SD saja. Apalagi yang jauh di plosok sana, kami ingin mengurangi keterbelakangan sumber daya manusia rendah dari sekolah" tutupnya. Muhammad Unang Rifai.
Laporan : (Dayat/Yayat Irama)
Via
PENDIDIKAN
Post a Comment