Maraknya Peredaran Obat Daftar G di Wilayah Hukum Polres Tangerang Selatan, APH Terkesan Tutup Mata
Pengguna dari obat-obatan ini rata-rata datang dari kaum remaja, alasan mereka mengkonsumsi barang haram tersebut dikarenakan harganya yang terjangkau dibandingkan minuman beralkohol.
Dari penelusuran Awak Media, Banyak toko penjual Excimer dan Tramadol beredar di wilayah hukum Polres Tangerang Selatan, khususnya wilayah Kecamatan Pagedangan.
Pengedar yang satu ini amat sangat berbeda dengan toko-toko lainya, karena modusnya terbilang sangat unik, yaitu mengelabui lingkungan sekitar dengan cara berkedok sebagai penjual toko Kelontongan.
"Saya cuma jaga disini, baru Dua bulan. Harga Excimer Sepuluh butir harganya Sepuluh Ribu, sedangkan Tramadol itu Tiga Puluh Lima Ribu perlembar," ucapnya.
Efek mengkonsumsinya kata dia, hal itu tidak dapat dijelaskan, menurutnya obat tersebut hanya untuk penunjang biar enak bekerja.
"Ngenakin buat kerja aja sih bang, susah di kalau dijelasin mah efeknya bagaimana," pungkasnya.
Miris, obat Tramadol dan Excimer dijual bebas tanpa dengan adanya resep dokter. Padahal, peredaran obat-obatan golongan “G” tanpa ijin edar dan ijin resep dokter, bisa berakibat fatal bagi pengguna, dan telah diatur dalam UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
Diketahui Obat golongan G atau Gevaarliik ini, yang berarti “Berbahaya”, memakai tanda lingkaran merah bergaris tepi hitam, tulisan hurup K didalamnya. Dan jika dikonsumsi sembarangan terlebih dikonsumsi banyak, bisa merusak saraf otak, bahkan kematian yang didapat.
Parahnya lagi, perdagangan obat golongan G yang sangat dilarang oleh pemerintah ini, dijual dengan berbagai modus, hal ini terkesan seakan-akan tak tersentuh oleh Aparat Penegak Hukum (APH).
Sampai berita ini diterbitkan, Aparatur Penegak Hukum setempat belum dikonfirmasi.
(Red)
Posting Komentar