Upaya Maksimal Pemdes Sukamaju Untuk Menekan Angka Stanting di Wilayahnya
Laporan : Raga Sukma ||
Kabarrilis.com | Bogor - Pemerintah Desa (Pemdes) Sukamaju, terus berupaya keras dalam menangani permasalahan stanting yang menimpa 33 warganya, dengan cara melakukan aksi nyata bersama dengan para pihak terkait diwilayahnya.
Hal itu disampaikan Kepala Desa (Kades) Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Cucum Ratna suminar ketika menghadiri kegiatan penyuluhan stanting dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Senin 21/08/2023.
"Dengan adanya sosialisasi penyuluhan stunting, yang diadakan oleh mahasiswa UIN ini, mudah-mudahan ke depan angka angka stunting yang ada di desa Sukamaju ini menurun drastis," harapnya.
Cucum mengatakan, di tahun 2021 ada 33 warga Desa Sukamaju terdata mengalami stanting, dengan inovasi yang dilakukan bersama Bidan Desa serta Tim Pengurus Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan para Kader sehingga angkanya bisa menurun.
"Dengan mempunyai 12 inovasi kami bisa menurunkan angka stanting yang ada dan meningkatkan gizi ibu dan balita, bersama ibu bidan, pkk dan semua kader. Melalui berbagai proses kita memberikan susu dan telur untuk perbaikan gizi perbulan itu menurun drastis. Sehingga menjadi 13 angka stunting," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Ia mengharapkan kehadiran Mahasiswa KKN di Sukamaju, dapat mensosialisasikannya ke masyarakat sehingga target Zero Stanting tercapai.
"Adanya mahasiswa ini bertambah ilmu dan benar benar menurunkan angka stunting sampai zero stunting dan menaikan dengan stunting ini desa sukamaju menjadi juara sampai provinsi," katanya.
Sementara menurut Risky Fathul Hakim, Pengurus Besar Inisiator Perjuangan Ide Rakyat (PB Inspira) menyatakan, stanting Kabupaten Bogor sudah mencapai angka 95,17 persen.
"Alhamdulillah kemarin perkembangan stunting sudah mencapai angka di 95, 17 persen di Kabupaten Bogor, namun saat ini sisanya itu tinggal 4,7 persen. Artinya ada penurunan angka stunting, di Kabupaten Bogor sudah lumayan masif berkat kerjasama seluruh pihak, dari pemerintah daerah Kabupaten Bogor, di kecamatan maupun di desa bersama dengan masyarakat," ungkapnya.
Menurutnya, upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah dan Masyarakat menjadi kuci bahwa kebersamaan bagi penurunan angka stanting.
"Kebersamaan menjadi langkah nyata dari pemerintah, untuk menurunkan angka stunting secara nasional, sehingga itu bisa dirasakan oleh anak-anak muda di tahun 2045 yang nanti kita akan menghadapi bonus demografis di mana usia produktif anak muda itu akan lebih banyak," tegasnya.
Masih ditempat yang sama, Ketua KKN UIN Syarif Hidayatullah Abizar Al hifari dalam keterangannya menyebutkan, kegiatannya dalam memenuhi kewajiban pengabdian yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Kita datang ke masyarakat timbul dari kesadaran sendiri, ingin memperlakukan atau mengerjakan Tri Dharma perguruan tinggi yang nomor 3, yaitu pengabdian masyarakat. Jadi program stunting ini senada dengan program Kabupaten Bogor nama programnya zero stunting," katanya.
Dengan adanya program stanting berjalan dengan baik Abizar optimistis, pada tahun 2045 mendatang Indonesia sudah memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) handal.
"Jadi diharapkan nantinya bangsa kita Indonesia ini, ketika bertemu dengan bonus demografi 2045 itu, kita dalam posisi mempunyai SDM yang sehat yang kuat dan memiliki intelektual yang tinggi," pungkasnya.
Posting Komentar