BPD, TP. PKK, Puskesmas, Kades dan Bides Cijujung Rembug Stunting
Kegiatan rembug stunting dilaksanakan Selasa 16 Juli 2024, di Aula Kantor Desa Cijujung, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Hadir dalam kegiatan rembug stunting Hapid Priatna Kepala Desa Cijujung, di dampingi langsung oleh Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Jaenudin Babinsa, Pembina Polisi - Pamong Praja (Pol - PP) bersama Plh Kasie Penkes di Kecamatan Cibungbulang.
Ketua TP - PKK Cijujung Bunda Nunung Nurhayati keterangannya menyebutkan, kegiatan rembug stunting dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
"Alhamdulilah dengan adanya kegiatan ini mudah-mudahan, langkah bersama semua kader posyandu dan bidan desa, RT dan RW dapat meminimalisir angka stunting," katanya.
Dalam kesempatan itu, Hapid Priatna menyambung pernyataan dari Nunung Nurhayati, anggaran yang di gunakan untuk penanganan stunting berasal dari Dana Desa (DD) tahun 2024.
"Sumber anggaran stunting bersumber dari dana desa, yang telah dianggarkan senilai lima puluh juta rupiah, pada saat ini ada 25 terindikasi stunting," katanya.
Menurut Hapid, Desa Cijujung masuk ke dalam lokus stunting, pada tahun 2023 lalu tercatat ada 50 orang mengalami stunting, dengan upaya maksimal dari Pemdes angkanya bisa ditekan.
"Bersama-sama dengan pihak terkait kami terus berupaya maksimal didalam menekan angka tersebut, yang tadinya 50 sekarang di tahun 2024 ini tinggal 25 orang lagi," ujarnya.
Penyampaian Hapid Priatna di aminkan Jaenudin Ketua BPD Cijujung, Rempug stunting merupakan bagian dari tupoksi nya bersamq dengan Pemdes.
"Sebagai kontrol bagi Pemerintah yang dilakukan BPD, kami sekarang meminta kepada semua instansi terkait stunting meminta dilibatkan RT RW serta tokoh masyarakat.
Desa Cijujung Alhamdulilah yang saat ini yang terindikasi stunting itu bisa ditekan angkanya secara maksimal, hasil kerja keras TP PKK Kader Posyandu bersama Bidan Desa," katanya.
Menurunnya angka stunting di Cijujung tidak terlepas dari sosok seorang Bidan Desa, Maerini bersama TP PKK dengan para kader Posyandu dengan semangat berjibaku.
"Sekarang hanya tersisa 26 orang dan penyebab stunting itu sendiri mungkin orang tua nya kurang mengerti tentang makanan yang baik, yang berprotein dan bergizi itu seperti apa.
Dalam pencapaian penurunan angka stanting, kami bersama dengan Ketua TP PKK Cijujung terlebih dahulu untuk memberikan materi pemahaman terkait stunting kepada Kader Poyandu," kata Meirini.
Sementara dari sisi intervensi perbaikan gizi bagi penyandang stunting, diberikan jenis makanan dari Program Makanan Tambahan (PMT) dalam komposisi yang tepat.
"Jenis makanan tambahan bagi stunting mengandung banyak protein, seperti telur dengan daging, telur dengan ikan atau telur dengan ayam serta sayur mayur dan buah buahan juga minum susu.
Kalau untuk PMT lokal kita ada target sampai tiga bulan misal berat badan bayi nya atau balitanya naik sebelum tiga bulan kita ganti dengan balita yang lain dan kalau ada penaikan sudah harus stop," pungkas Meirini.
Posting Komentar