Kacang Bogor dan Manfaatnya di Mata Masyarakat Jampangkulon
Ipay, kabarrilis.com - Kabupaten Bogor || Para Mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan tim Kaboo Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) hadir diwilayah Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Datang dengan membawa program solusi penanganan stunting melalui riset dan survei secara langsung kepada masyarakat diwilayah Jampangkulon melalui wawancara.
Sebagai sub kegiatan tim Kaboo PKM - RSH - IPB, memperkenalkan Kacang Bogor atau Vigna subterranea (Latin) sejenis tanaman legum yang bernutrisi, kaya akan protein dan memiliki nilai gizi tinggi.
"Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di berbagai kondisi tanah dan cuaca, membuatnya ideal untuk dibudidayakan di banyak wilayah di Indonesia, termasuk Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi.
Selain proteinnya yang tinggi, kacang bogor mengandung karbohidrat, serat pangan, berbagai vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan," kata Ahmad Nagib Mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University
Tim Kaboo PKM - RSH - IPB University Ahmad Nagib, di Jampangkulon dengan Nurul Hidayati Dosen dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen bersama Tanaya Fauzia Departemen Biokimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Menurut Ahmad Nagib, Jampangkulon merupakan sebuah Kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi, terkenal sebagai daerah potensial untuk budidaya Kacang Bogor.
"Masyarakat Jampangkulon telah lama menanam kacang bogor dengan cara tradisional, memiliki tanah yang subur dan iklim yang mendukung, kacang bogor menjadi salah satu komoditas lokal yang penting di wilayah ini.
Kacang bogor biasanya diolah dengan direbus atau dipanggang, bahkan tidak jarang pula kacang bogor juga dijadikan sebagai camilan sehari-hari," ungkapnya.
Lebih lanjut Ahmad Nagib menjelaskan, Tim PKM - RSH Kaboo IPB University melakukan survei wilayah 4 Desa dan 1 Kelurahan di Kecamatan Jampangkulon kepada responden yang telah memiliki anggota keluarga.
"Kelurahan Jampangkulon, Padajaya, Karanganyar, Cikaranggeusan dan di Desa Bojonggenteng. Survei dilakukan nya selama 3 hari berturut-turut tanggal 25 sampai 28 Mei 2024.
Berdasarkan hasil survei, pengetahuan masyarakat Jampangkulon mengenai kacang bogor dan manfaatnya masih tergolong rendah. Rata-rata skor pengetahuan masyarakat mengenai kacang bogor dan stunting,
Kurang dari 5 dalam parameter 1-10. Meskipun sebagian besar masyarakat sudah mengenal kacang bogor, pemahaman mereka tentang manfaat gizi dan cara pengolahannya masih terbatas.
Oleh karena itu, diperlukan program edukasi dan sosialisasi yang lebih intensif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya konsumsi kacang bogor, berdasarkan survey dan wawancara dengan masyarakat setempat, pada Mei 2024, sebagian besar masyarakat mengetahui kacang bogor sebagai sumber protein, namun masih sedikit yang mengetahui manfaat lengkapnya.
Para Petani di Jampangkulon masih menggunakan metode tradisional dalam budidaya kacang bogor dan belum banyak menerapkan teknologi dan metode modern. Meskipun masyarakat sudah mengolah kacang bogor menjadi beberapa produk makanan, variasi produk olahan masih terbatas, sehingga inovasi dalam pengolahan kacang bogor masih sangat diperlukan.
Dari hasil survei, pola konsumsi kacang bogor di masyarakat Jampangkulon umumnya berupa kacang rebus atau panggang yang dijadikan camilan, namun dengan pemahaman yang lebih tentang manfaat kacang bogor, masyarakat dapat mengolahnya menjadi berbagai makanan yang lebih bervariasi dan bernilai gizi tinggi.
Selain itu, peningkatan produksi dan pemasaran kacang bogor dapat memberikan manfaat ekonomi bagi petani lokal dan mendukung program pemerintah dalam upaya pencegahan stunting, kacang bogor memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut di Jampangkulon.
Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang manfaat kacang bogor dan inovasi dalam pengolahannya dapat memberikan nilai tambah, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan swasta, sangat diperlukan untuk mendorong pengembangan kacang bogor di Jampangkulon secara berkelanjutan.
Dengan pemahaman dan pemanfaatan yang lebih baik, kacang bogor bisa menjadi komoditas unggulan yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jampangkulon," tulis Ahmad Nagib yang diterima redaksi kabarrilis.com, Rabu 10 Juli 2024.
Posting Komentar