Agenda HIMA Al-Aulia, Untuk Kesiapan Gen Z di Pemilukada Kabupaten Bogor.
Ipay, kabarrilis.com - Kabupaten Bogor | Menyikapi tingginya angka Generasi Z (Gen Z) sehingga memiliki potensi untuk mengguncang Pemilihan umum Kepala Daerah (Pemilukada) Kabupaten Bogor dan Provinsi Jawa Barat.
Dengan adanya potensi Gen Z yang luar biasa itu Himpunan Mahasiswa (HIMA) Program Studi (Prodi) Pemikiran Politik Islam Sekolah Tinggi Agama Islam (PPI - STAI) Al Aulia Bogor menggelar acara Seminar Nasional.
Menurut rencana Seminar Nasional PPI digelar hari Sabtu 09 November 2024, di Gedung STAI Al Aulia Jalan Raya KH. Abdul Hamid Nomor 80, Desa Situ Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16630.
"InsyaAllah, acara seminar nasional ini kita menghadirkan narasumber yang berkopenten dibidangnya dan sasaran pesertanya itu pemilih pemula atau Gen Z.
Gen Z yang ada di Kabupaten Bogor itu jumlahnya cukup pantastis, sesuai data dari kpu total dpt ada 3.926.080 suara sementara usia 17 - 24 tahun 746.019 tercatat sebagai pemilih pemula.
Suara sebanyak itu menjadi fokus kami dalam seminar, karena Gen Z itu adalah pemilih pemula yang harus benar-benar mendapat edukasi politik yang baik dan berkualitas," kata Nanang Hidayat Ketua HIMA PPI STAI Al Aulia, Senin 04 November 2024.
Pernyataan Nanang Hidayat diperkuat Dr. Deden Rahmanudin, S.pdi., MM., Ketua Lembaga Penelitian Demokrasi (LITERASI) dengan menunjukkan angka yang rendah tingkat partisipasi Gen Z di Pemilukada 2024 di Kabupaten Bogor.
"Generasi Z atau Gen Z diprediksi akan membawa dinamika baru dalam Pilkada Kabupaten Bogor 2024 mendatang, mencakup hampir 19 persen dari total daftar pemilih tetap 3.926.080.
746.019 adalah pemilih berusia 17 - 24 tahun adalah Gen Z, jumlah sebanyak itu memiliki potensi yang sangat besar untuk menentukan arah politik lokal," ungkap Deden.
Menurut Deden Rahmanudin 746.019 menunjukkan bahwa tingkat partisipasi Gen Z masih tergolong rendah, dengan hanya 57% yang menyatakan akan ikut memilih dalam Pilkada mendatang.
"Dengan rendahnya partisipasi Gen Z ini perlu mendapat perhatian khusus dari seluruh stakeholder, Gen Z ini memiliki potensi besar, berdasarkan survei kami menunjukkan baru 57 persennya yang berencana ikut serta dan ini angka yang harus menjadi perhatian yang serius,” ujarnya.
Media Sosial: Kunci Meningkatkan Partisipasi Gen Z
Sebagai generasi yang lekat dengan teknologi, Gen Z banyak mengandalkan media sosial sebagai sumber informasi. Deden menjelaskan bahwa KPU dan Bawaslu dapat memanfaatkan platform-platform seperti Instagram, TikTok, dan aplikasi khusus pemilu untuk menjangkau Gen Z.
"Media sosial jadi sarana penting untuk menyampaikan informasi kepada Gen Z. Tapi, kalau tidak dikelola dengan tepat, mereka bisa terpapar informasi yang bias atau tidak akurat,” jelas Deden.
Deden menyarankan agar KPU mengembangkan aplikasi khusus yang memberikan informasi terkait profil calon, program kerja, dan panduan memilih.
"Dengan akses informasi yang terstruktur dan mudah diakses, Gen Z bisa lebih memahami pentingnya suara mereka dalam menentukan masa depan daerah,” tambahnya.
Peran Stakeholder dalam Mendorong Partisipasi Gen Z.
Selain peran KPU, lembaga pendidikan dan calon bupati juga berperan penting dalam meningkatkan partisipasi politik Gen Z. Menurut Deden, lembaga pendidikan dapat membantu dengan menyediakan edukasi politik yang relevan di sekolah-sekolah dan kampus.
"Pendidikan politik sejak dini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi mereka dalam pemilihan. Jika mereka paham betul dampak politik terhadap kehidupan sehari-hari, tingkat partisipasi bisa meningkat,” katanya.
Deden juga berharap para calon bupati menyusun program-program yang relevan bagi Gen Z, seperti pelatihan kewirausahaan digital atau pusat kreatif berbasis teknologi.
Program-program ini diyakini dapat menarik perhatian pemilih muda dan mendorong mereka untuk lebih aktif dalam pembangunan daerah.
Langkah Menuju Partisipasi Politik yang Lebih Inklusif.
Dengan partisipasi Gen Z yang masih rendah, Pilkada Kabupaten Bogor 2024 menghadapi tantangan untuk menciptakan pemilu yang inklusif dan partisipatif. Deden menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak dalam mengatasi hambatan-hambatan ini.
"Angka 57 persen ini harus kita dorong lebih tinggi. Gen Z adalah masa depan demokrasi kita, dan partisipasi mereka sangat penting untuk membangun daerah yang lebih baik,”ungkap Deden.
Seminar Nasional yang akan digelar di STAI Al-Aulia nanti diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperdalam diskusi tentang strategi meningkatkan partisipasi Gen Z di Pilkada. Dengan dukungan seluruh stakeholder, Pilkada Bogor 2024 diharapkan dapat menjadi contoh pemilu yang partisipatif dan mencerminkan suara seluruh lapisan masyarakat.
Posting Komentar