LSM LIRA Desak APH Periksa Direksi BNI Terkait Penyaluran Kredit ke MTH RP. 600 Milyar Yang Bermasalah
Ampera S, Kabarrilis.com Jakarta | LSM - LRA (Lembaga Swaday Masyarakat - Lumbung Informasi Rakyat) mendesak KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan Kejaksaan Agung agar memeriksa dugaan keterlibatan jajaran Direksi Bank Nasional Indonesia (BNI) terhadap penyaluran kredit yang bermasalah.
Seperti didalam kasus dugaan pinjaman pengusaha Michael Timothy Harjadinata sebesar Rp. 600 milyar yang disebut, kini menghilang (bermasalah).
“Ini miris. Bagaimana bisa terjadi di Bank besar sekelas BNI. Ini pasti ada sesuatu yang tidak benar dalam pengelolaanya sehingga bisa kebohongan. Kasus seperti ini kemungkinan besar ada keterlibatan Direksi,” tegas HM.Jusuf Rizal,SH., Presiden LSM LIRA di Jakarta.
Desakan tersebut disampaikan Jusuf Rizal, pria berdarah Madura - Batak menjawab pertanyaan Wartawan terkait raibnya nasabah Bank BNI Michael Timothy Harjadinata.
Timothy Harjadinata yang meminjam uang BNI senilai Rp. 600 milyar di bulan Maret 2024, namun baru dibayar Rp. 75 milyar namun kini menghilang dan viral di media sosial (medsos).
Menurut pria penggiat anti korupsi itu, kasus tersebut seperti api dalam sekam. Ia menengarai kasus kredit macet yang terjadi di Bank BUMN itu bukan hanya yang Rp.600 milyar. Tapi berdasarkan temuan LSM LIRA dari hasil audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) penyaluran banyak masalah.
“Kasus pinjaman Rp. 600 milyar ini bisa menjadi pintu masuk guna membuka kontak pandora kemungkinan besar Jajaran Direksi ikut terlibat. Sebab untuk pinjaman Besar itu butuh otoritas dan kewenangan direksi,” tegas Jusuf Rizal, Ketum Indonesian Journalist Watch (IJW) itu.
Ia juga berpendapat tidak hanya Direksi diperiksa KPKdan Kejaksaan Agung, tapi juga komisisaris BNI. Semestinya para komisaris sebagai pengawas dapat melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) sehingga tidak terjadi kebocoran. Jika banyak masalah, maka patut dipertanyakan kinerja para komisaris.
Tentang pemberitaan di medsos, menurut dugaannya kasus kredit macet sengaja dibuka ke luar oleh orang dalam Bank BNI. Dengan harapan untuk menutupi kelemahan, bahwa kasus kredit macet itu, karena ulah Michael Timothy Harjadinata.
“LSM LIRA menduga kasus seperti ini ada keterlibatan orang dalam Bank BNI. Baik itu dalam proses administrasi maupun adanya otoritas. Dengan foto Dirut BNI, Boyke Tumilaar dengan Debitur Michael Timothy Harjadinata menunjukkan adanya kedekatan,” tegas Jusuf Rizal Relawan Prabowo yang segera akan membuka kasus lain di Bank BNI.
Posting Komentar